Thursday, March 15, 2012

Ibu Hamil yg Tidur Bedengkur Bayinya Lebih Ringan Daripada Berat Yang Normal

Ibu Hamil yg Tidur Bedengkur Bayinya Lebih Ringan Daripada Berat Yang Normal

Berdengkur menandakan adanya gangguan nafas yang mengurangi kualiti tidur seseorang. Pada ibu hamil, berdengkur juga berimpak pada pertumbuhan janin dalam kandungan sehingga cenderung lahir dengan berat badan lebih rendah.

Untuk membuktikan hal itu, sebuah penelitian berskala kecil dilakukan oleh Dr Alison Fung dari Melbourne's Mercy Hospital for Women. Penelitian itu melibatkan 41 ibu hamil di Victoria, 10 di antaranya dilaporkan berdengkur oleh suaminya saat tidur.

Dr Fung yang merupakan seorang doktor kandungan mengamati pertumbuhan janin melalui Ultrasonografi (USG) serta mengukur berat badan bayi saat lahir. Ia lalu membandingkannya dengan kebiasaan berdengkur yang dialami para isteri, berdasarkan laporan para suami.

Hasil analisis menunjukkan, kesepuluh ibu hamil yang kalau tidur selalu berdengkur akhirnya melahirkan bayi dengan berat badan rata-rata 30 peratus lebih rendah dari normal. Keadaan yang sama hanya dialami oleh 6 dari 31 isteri yang tidak berdengkur, atau kurang lebih hanya 20 peratus.

Temuan ini membuktikan, kebiasaan berdengkur pada ibu hamil berkaitan dengan perkembangan janin dan berat badannya waktu lahir. Meski demikian, Dr Fung mengimbau ibu hamil agar tidak terlalu cemas kerana temuan ini masih harus diteliti lebih lanjut.

"Kami membuktikan bahawa kecenderungan berdengkur saat hamil boleh menghambat pertumbuhan janin, tapi ini belum bisa dipastikan," ungkap Dr Fung yang akan mempresentasikan temuannya ini dalam Australasian Sleep Conference di Sydney, seperti dikutip dari Ninemsn.

Berdengkur dialami oleh 20-35 peratus ibu hamil, bahkan yang semula tidak pernah berdengkur. Diyakini, peningkatan berat badan saat hamil membuat otot pernafasan terdesak sehingga menyempit di bahagian tenggorokan lalu berbunyi saat dilewati udara.

Meski tidak semua, kebanyakan orang yang ngorok akan mengalami Obstructive Sleep Apnea (OSA) atau henti nafas saat tidur. Menurut penelitian, OSA menyebabkan suplai oksigen tidak lancar dan ini diyakini dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan

No comments:

Post a Comment